Kamis, 14 Juni 2012

STRUKTUR

1. Struktur Produksi

GDP sebagai Kemakmuran
Gross Domestic Product (GDP) dapat dikatakan sebagai indikator kemakmuran ekonomi, karena data tersebut dapat memberikan gambaran kasar tentang besarnya uang yang tersedia kepada seorang individu untuk dibelanjakan dalam satu tahun. Semakin besar uang yang dibelanjakan, maka semakin besar juga kemakmuran individu tersebut.

2. Pendapatan Nasional

Pengertian Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional adalah istilah yang menerangkan tentang nilai barang-barang dan jasa-jasa yang diproduksikan sesuatu negara dalam suatu tahun tertentu.


Cara Menghitung Pendapatan Nasional dengan Pendekatan Produksi (GDP)

1. Konsumsi Rumah Tangga (C)                          44,5
2. Pembentukan modal tetap swasta (I)               15,1
3. Pengeluaran pemerintah (G)                            17,7
4. Eksport (X)                                                        18,7
5. Import (M)                                                          16,1
6. Depresiasi                                                          7,5
7. Pajak tak Langsung                                         12,0
8. Subsidi                                                              2,2

Diketahui : C = 44,5      G = 17,7                 M = 16,1
                   I = 15,1         X = 18,7
Ditanya    : GDP = ... ?
Jawab      : dengan cara pendekatan pengeluaran
                 = C + I + G + (X-M)
                 = 44,5 + 15,1 + 17,7 + ( 18,7-16,1)
                 = 77,3 + 2,6
       GDP  = 79,9


Cara Menghitung Pendapatan Nasional dengan Pendekatan Pengeluaran (GNP)

Diketahui : GDP = 79,9
                 Pendapatan faktor neto dari luar negeri = -0,5
Ditanya   : GNP = . . . ?
Jawab     : GNP = GDP + pendapatan faktor neto dari luar negeri
                          = 79,9 - 0,5
                 GNP = 79,4


Cara Menghitung Pendapatan Nasional dengan Pendekatan Pendapatan (NI)
Jenis Pendapatan                        Nilai
Gross National Product             79,4
Kurang: Depresiasi                     7,5
National Income (NI)                 71,9
Kurang
Pajak tak langsung setelah          9,8
dikurangi subsidi                       62,1 ...
Pendapatan Nasional

(12,0-2,2 = 9,8)

Pendapatan Nasional yang Siap Dibelanjakan (Y Disposible)Apabila pendapatan pribadi dikurangi oleh pajak yang harus dibayar oleh para penerima pendapatan, nilai yang tersisa dinamakan pendapatan disposible.Pendapatan Nasional yang siap dibelanjakan adalah pendapatan yang dapat digunakan oleh para penerimanya, yaitu semua rumah tangga yang ada dalam perekonomian, untuk membeli barang-barang dan jasa-jasa yang mereka inginkan.

Pendapatan Nasional Per Kapita

Pendapatan Nasional yang selalu di hitung tiap tahunnya, selalu digunakan sebagai ukuran kasar untuk menentukan tingkat kemakmuran penduduknya. Semakin besar tingkat pendapatan Nasional perkapita suatu negara, maka dapat di ambil kesimpulan bahwa semakin makmur penduduk negara tersebut.

3. Distribusi Pendapatan Nasional & Kemiskinan

Distribusi Pendapatan dan Kemiskinan di Indonesia

Distribusi pendapatan yang tidak merata antara pulau Jawa dan daerah - daerah di tanah air lainnya membuat perbedaan tingkat pendapatan yang signifikan dan membuat kemiskinan di daerah-daerah lain. Hal ini disebabkan pembangunan ekonomi yang pada awalnya hanya terpusat di pulau Jawa saja, dan hanya di sektor-sektor tertentu saja yang secara potensial memiliki kemampuan besar untuk menghasilkan NTB yang tinggi.


Distribusi pendapatan itu sebenarnya sangat penting untuk meminimalisir kesenjangan antara "si kaya" dan "si miskin", karena sebagian besar pendapatan negara itu hanya berputar di sekitar pulau Jawa saja, sehingga pendapatan itu menjadi tidak merata. Maka dari itu Pemerintah harus melakukan modernisasi di sektor pertanian, karena sektor tersebut biasanya dilakukan di daerah pedesaan, supaya sektor pertanian meningkat. Pemerintah juga saat ini telah mengadakan pengembangan industri kecil dan rumah tangga (khususnya di pedesaan), pelatihan, pendidikan dan pembangunan pedesaan. Semua ini dilakukan Pemerintah untuk mengurangi jumlah orang miskin dan kelompok kaya di negeri ini.

Kemiskinan yang Dikemukakan oleh Beberapa Ahli
Analisis Tentang Distribusi Pendapatan

Menurut Sallatang (1986) bahwa kemiskinan adalah ketidakcukupan penerimaan pendapatan dan pemilikan kekayaan materi, tanpa mengabaikan standar atau ukuran-ukuran fisiologi, psikologi dan sosial.
Menurut Esmara (1986) mengartikan kemiskinan ekonomi sebagai keterbatasan sumber-sumber ekonomi untuk mempertahankan kehidupan yang layak. Fenomena kemiskinan umumnya dikaitkan dengan kekurangan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang layak.
Menurut Basri (1995) bahwa kemiskinan pada dasarnya mengacu pada keadaan serba kekurangan dalam pemenuhan sejumlah kebutuhan, seperti sandang, pangan, papan, pekerjaan, pendidikan, pengetahuan, dan lain sebagainya.
Sementara itu, menurut Badan Pusat Statistik (2000), kemiskinan didefinisikan sebagai pola konsumsi yang setara dengan beras 320 kg/kapita/tahun di pedesaan dan 480 kg/kapita/tahun di daerah perkotaan.


Pertumbuhan dan Pemerataan dalam Konteks Pembangunan Ekonomi Indonesia Selama Ini
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan merupakan suatu keharusan bagi kelangsungan pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan. Karena jumlah penduduk Indonesia yang bertambah setiap tahun yang dengan sendirinya kebutuhan konsumsi sehari-hari juga bertambah setiap tahun, maka dibutuhkan penambahan pendapatan setiap tahun.
Selain dari sisi permintaan (konsumsi), dari sisi penawaran, pertumbuhan penduduk juga membutuhkan pertumbuhan kesempatan kerja (sumber pendapatan). Pertambahan ekonomi tanpa dibarengi dengan penambahan kesempatan kerja akan mengakibatkan ketimpangan dalam pembagian dari penambahan pendapatan tersebut (ceteris paribus), yang selanjutnya akan menciptakan suatu kondisi pertumbuhan ekonomi dengan peningkatan kemiskinan.
Maka dari itu perlu dicapai peningkatan output agregat (barang dan jasa) di seluruh sektor dan seluruh wilayah di Indonesia, yang hasil akhirnya nanti berupa Pendapatan Nasional digunakan lagi untuk membangun perekonomian Indonesia supaya menjadi lebih baik.
Referensi:
  • Sukirno, Sadono. 2011. Makro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Tidak ada komentar:

Posting Komentar