Minggu, 19 Januari 2014

ESDM GAGAS 4 LANGKAH KURANGI IMPOR BBM

JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk menyelamatkan cadangan devisa dalam negeri, pemerintah harus menekan kebutuhan impor dalam sektor energi. Sebab, sektor energi memakan anggaran APBN sebesar Rp 300 triliun untuk impor BBM.

Dirjen Konservasi Energi Kementerian ESDM Rida Mulyana menjelaskan pemerintah sudah mempunyai empat langkah untuk membangkitkan sektor energi dengan Catur Darma Energi.

Langkah pertama adalah pencarian sumber baru minyak dan gas bumi. Rida mengatakan langkah pertama yang menjadi kendala adalah eksplorasi di laut dalam yang membutuhkan teknologi dan investasi yang besar.

"Eksplorasi di kawasan Indonesia timur masih belum maksimal karena keterbatasan infrastruktur dan kondisi alam," ujar Rida, Rabu (27/11/2013).

Langkah kedua adalah mengurangi ketergantungan impor dari negara tetangga. Salah satu caranya mengganti kendaraan yang menggunakan BBM dengan BBG.

"Mengganti pemakaian minyak tanah ke elpiji untuk mengurangi ketergantungan terhadap BBM. Masa kita tergantung pada Singapura sih?," ujar Rida.

Langkah ke empat, pemerintah mengganti pembangkit listrik dengan tenaga matahari. Hal ini untuk menekan ketergantungan atas solar impor untuk pembangkit listrik, di samping juga mengganti sebagian BBM dengan bahan bakar nabati (BBN). Salah satu hal yang sudah dilakukan mencampur BBM jenis solar dengan biodiesel 10 persen.

"Indonesia memiliki crude palm oil (CPO) yang melimpah dan pemerintah perlu menciptakan pasar dalam negeri untuk CPO," ujar Rida. (Hendra Gunawan)





Analisa:
Menurut pendapat saya, gagasan Kementerian ESDM bagus untuk menekan ketergantungan kita akan impor dalam sektor energi. Diharapkan ke depannya, gagasan tersebut dapat terealisasi, sehingga dapat membuat Negara Indonesia hidup mandiri, dapat mengelola SDA di negaranya sendiri. Masyarakat pun akan semakin sejahtera.

CEGAH KORUPSI DI BUMN, DAHLAN GANDENG BPK


JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menandatangani perjanjian kerjasama dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tentang pengembangan dan pengelolaan sistem informasi untuk akses data pada Kementerian BUMN dalam rangka pemeriksaan dan tanggung jawab keuangan negara. 

Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan, kerjasama dengan BPK ini dilakukan untuk mencegah korupsi dalam proyek-proyek perusahaan-perusahaan BUMN. BPK, kata dia, akan melakukan pengawasan aturan. BUMN dianjurkan agar pembayaran kontrak dilakukan melalui transaksi perbankan. 

"Ini tidak akan menimbulkan apa-apa. Karena kita tahu bahwa permainannya bukan hanya kontraktornya tapi juga sub kontraktornya. Karena kalau ditangkapi terus maka KPK tidak akan sanggup. Ini ketua BPK melihat ini sistem yang harus diamati," kata Dahlan di kantornya, Jumat (17/1/2014). 

Lebih lanjut, sistem pembayaraan dari vendor ke sub vendor harus menggunakan transasksi bank. Selain itu, BPK dapat mengakses langsung laporan data keuangan perusahaan-perusahaan BUMN akan di RUPS sehingga ada dasar hukum serta keputusan korporasi yang tinggi. 

"Supaya diketahui BPK itu bisa langsung mengakses secara live di PLN. Jika itu akan dilakukan di BUMN-BUMN yang lain dan tidak akan menimbulkan kesulitan di manajemen jika tidak menyembunyikan apa-apa. Ini satu tahap kita lebih maju," ujar Dahlan. 

Ia menjelaskan, langkah seperti itu tidak hanya berlaku di kementerian BUMN tetapi terhadap perusahaan BUMN. Bahkan ia menjabat Dirut PLN BPK pernah mengusulkan agar dapat mengakses langsung data laporan keuangan PLN. Ia langsung menyetujui karena menurutnya tidak ada yang perlu ditutupi.





Analisa:
Menurut pendapat saya, keputusan Menteri BUMN tersebut sudah tepat. Dikarenakan keuangan di BUMN itu harus transparan dan akuntabel, sehingga tidak dapat dikorupsi oleh oknum-oknum yang memiliki kekuasaan terkait dan semestinya dapat lebih dirasakan lagi manfaatnya bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia.

PENYAKIT PADA ANGGARAN PEMERINTAH

Anggaran pendapatan dan belanja negara RI (APBN) selalu meningkat setiap tahunnya. Tahun 2014 APBN telah mencapai Rp1.800 triliun lebih. Meskipun cukup banyak kemajuan yang berhasil dicapai berkat kontribusi dari pengeluaran pemerintah dalam APBN, namun masih banyak yang menilai APBN seharusnya bisa memberikan kontribusi yang lebih besar lagi bila dikelola dengan lebih baik, transparan dan akuntabel.
Secara umum permasalahan terkait APBN relatif sama dari tahun ke tahun. Permasalahan ini ibarat penyakit yang tidak kunjung sembuh. Hal ini bisa disebabkan berbagai faktor seperti sumber daya manusia (SDM) yang kurang kompeten, budaya menggunakan anggaran yang belum berubah, keengganan untuk mengelola anggaran dengan lebih produktif, rendahnya integritas dan profesionalisme yang rentan terkontaminasi korupsi, dan faktor lainnya.

Penerimaan yang dikecilkan
Penerimaan negara terdiri dari penerimaan pajak dan bukan pajak. Penerimaan pajak adalah komponen terbesar penerimaan negara. Penerimaan perpajakan selalu meningkat dari tahun ke tahun. Namun banyak kalangan yang menilai, penerimaan perpajakan bisa lebih besar lagi dari sekarang ini, bahkan bisa mencapai tiga kali atau lebih dari penerimaan pajak yang tercatat setiap tahunnya. Banyak faktor yang menyebabkan belum optimalnya penerimaan perpajakan misalnya dari sisi wajib pajak yang masih enggan membayar pajak sesuai yang seharusnya ataupun masih banyaknya oknum-oknum petugas pajak dan bea cukai yang tidak amanah menjalankan tugasnya.

Penerimaan negara bukan pajak (PNBP) pemerintah berasal dari penerimaan dari sumber daya alam (SDA), setoran laba Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan penerimaan bukan pajak lainnya. PNBP pun disinyalir banyak yang tidak masuk ke kas negara sebagaimana mestinya. Hal ini tak lepas dari banyak kepentingan yang bermain untuk mengambil keuntungan yang seharusnya menjadi milik negara dan rakyat. Banyaknya perusahaan asing yang beroperasi di Indonesia yang mengambil SDA dinilai belum memberikan kontribusi yang seharusnya terhadap penerimaan negara. BUMN maupun BUMD juga masih sering direcoki oleh oknum-oknum tertentu sehingga banyak yang kurang sehat dan tidak bisa memberi kontribusi maksimal untuk peningkatan penerimaan negara.

PNBP lainnya juga banyak yang belum masuk ke kas negara sebagaimana mestinya. Hal ini bisa jadi disebabkan banyaknya oknum yang nyaman menikmati keuntungan dari PNBP tersebut sehingga tidak melaporkan sebagaimana mestinya apalagi menyetorkan yang sebenarnya ke kas negara. Target PNBP bisa saja dilaporkan lebih kecil dari yang seharusnya karena penerimaan yang masuk langsung mengalir ke oknum-oknum dan hanya sebagian kecil yang disetorkan ke kas negara. Indikasi ini dapat terlihat dari laporan PNBP satuan kerja pemerintah yang menjadi Badan Layanan Umum (BLU), dimana PNBPnya meningkat pesat dibanding sebelum menjadi BLU (satker PNBP biasa). Hal ini bisa jadi dikarenakan satker BLU memiliki keistimewaan berupa kewenangan dan keleluasaan menggunakan langsung PNBPnya dibandingkan satker PNBP biasa, sehingga tidak lagi keberatan lagi melaporkan semua penerimaan yang dimilikinya. Keistimewaan ini seringkali membuat satker lain yang memiliki PNBP berminat mengajukan dirinya agar bisa menjadi satker BLU.


Inefisiensi
Inefisiensi adalah dimana anggaran negara dibelanjakan lebih banyak dari yang seharusnya atau dibutuhkan. Indikasinya dapat terlihat dari adanya tumpang tindih kegiatan, biaya yang dibebankan melebihi standar biaya, hingga tindakan yang melanggar hukum seperti mark up atau manipulasi harga. Contohnya adalah ketidakwajaran pemberian honor kepada pejabat/pegawai, misalnya kegiatan yang sudah menjadi tugas sehari-hari diberikan honor, harusnya diberikan satu kali diberikan berkali-kali setiap bulan, hingga besaran honor yang melebihi standar biaya. Seorang pejabat/pegawai instansi pemerintah bisa saja mendapatkan puluhan jenis honor setiap bulannya yang secara akumulatif besarnya beberapa kali lipat dibanding gaji dan tunjangannya setiap bulan. Contoh lainnya adalah pelaksanaan kegiatan dimana panitianya terlalu banyak dibanding peserta, biaya pendukung yang lebih besar dari biaya inti, pelaksanaan perjalanan dinas yang tidak perlu atau terlalu banyak dibanding yang dibutuhkan dan pembelian peralatan/perlengkapan kantor melebih kebutuhan.


Duplikasi
Duplikasi anggaran adalah kegiatan yang sama yang mengakibatkan pengeluaran negara dilakukan secara berulang-ulang oleh satuan kerja instansi pemerintah. Duplikasi yang sering terjadi adalah kegiatan yang sama dengan output yang sama dianggarkan beberapa kali dalam satuan kerja instansi pemerintah. Duplikasi juga biasa terjadi pada jenis belanja bantuan sosal dan hibah dimana penerima bantuan dan hibah adalah pihak yang sama yang mendapatkan bantuan dari berbagai instansi pemerintah.


Einmaleg
Einmaleg adalah kegiatan yang berdasarkan sifat dan tujuannya hanya dilaksanakan satu kali atau dapat dipastikan tidak akan diulang atau dilanjutkan kembali pada tahun berikutnya (bukan kegiatan tahun jamak atau multiyears). Seringkali satuan kerja instansi pemerintah hanya melakukan copy paste anggaran dari tahun sebelumnya sehingga pekerjaan yang sudah dilaksanakan masih dianggarkan ditahun berikutnya. Misalnya penyusunan master plan, pembuatan sistem aplikasi, pemasangan AC sentral, pembangunan gedung dan lain sebagainya.


Pelaksanaan pekerjaan asal-asalan.
Kita sering melihat langsung bagaimana suatu pekerjaan yang baru saja selesai dilaksanakan ternyata hasilnya sangat tidak memuaskan, cepat rusak bahkan tidak bisa dipakai atau tidak berguna sama sekali. Misalnya jalan yang baru diperbaiki sudah rusak hanya dalam waktu beberapa bulan, pengerjaan gedung yang tidak sesuai standar, jembatan yang baru diresmikan roboh atau proyek perbaikan jalan di lokasi yang sama yang berulang-ulang terjadi setiap tahunnya. Hal ini menyebabkan anggaran negara stagnan hanya dilokasikan pada pekerjaan yang sama dari tahun ke tahun. Padahal masih banyak yang harus dilakukan dan belum sempat dilaksanakan karena keterbatasan anggaran. Bila suatu pekerjaan dilaksanakan sesuai standar yang benar dan seharusnya maka setidaknya akan bertahan hingga beberapa tahun bahkan puluhan tahun sehingga tidak perlu menghabiskan anggaran untuk mengerjakan pekerjaan yang sama terus menerus dari tahun ke tahun.
Demikianlah beberapa penyakit yang selalu mengjangkiti anggaran negara kita sehingga tidak bisa optimal dimanfaatkan untuk kemajuan negara dalam rangka mewujudkan kesejahtaraan rakyat. Kita semua sudah paham asal muasal dari penyakit tersebut, yaitu belum membudayanya integritas dan profesionalisme pada penyelenggara negara kita. Akibatnya mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga pertanggungjawaban belum bisa dilaksanakan sebagaimana mestinya. Masih saja banyak yang mengincar keuntungan pribadi dan kelompok dari anggaran negara baik di sisi pendapatan/penerimaan negara maupun di sisi pengeluaran/belanja negara.

Begawan ekonomi Indonesia Profesor Sumitro Djoyohadikusumo di era orde baru pernah menyatakan bahwa APBN Republik Indonesia bocor hingga 30 persen. Bukan mustahil sampai di era yang katanya reformasi ini, hal yang sama masih terus terjadi, bahkan bisa jadi kebocorannya lebih besar lagi. Mungkin saja karena masih banyak pemain lama yang masih punya kuasa, berusaha melanggengkan kekuasaan atau pengaruhnya melalui generasi-generasi baru yang melahirkan mafia dan koruptor baru.



Analisa:
Menurut pendapat saya, perlu pengawasan yang ketat dari semua pihak agar Anggaran Pemerintah dapat digunakan dengan sebaik-baiknya untuk kepentingan seluruh masyarakat Indonesia, bukan cuma kepentingan beberapa oknum yang berkuasa saja.

Kamis, 09 Januari 2014

HARGA ELPIJI 12 KG AKHIRNYA NAIK RP. 12.000

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri BUMN Dahlan Iskan menyebutkan, harga elpiji 12 kilogram akan naik Rp 1.000 per kg atau Rp 12.000 per tabung. Nilai itu turun dari rencana sebelumnya yang sempat dipatok Rp 3.500 per kg atau Rp 42.000 per tabung.

"Kelihatannya kalau naik Rp 3.500 per kg cukup memberatkan. Untuk itu, kenaikannya akan menjadi Rp 1.000 per kg," ujarnya dalam konferensi pers bersama Ketua BPK Hadi Poernomo dan Menko Perekonomian Hatta Rajasa serta Menteri ESDM Jero Wacik.

Menurutnya, kenaikan itu sebenarnya menjadi wewenang penuh PT Pertamina sehingga pemerintah tidak bisa melakukan intervensi.

Sementara itu, Hadi Poernomo menjelaskan, dalam menaikkan harga elpiji, Pertamina harus mengacu pada empat hal, yaitu harga patokan elpiji, kemampuan daya konsumen dalam negeri, kemampuan distribusi, serta koordinasi saat akan menaikkan harga.

"Kami memang meminta agar Pertamina menaikkan harga elpiji 12 kg karena jika tidak dinaikkan Pertamina mengalami kerugian hingga Rp 7,7 triliun," terang Hadi.




Analisa:
Menurut pendapat saya, tindakan Pertamina menaikkan harga elpiji Rp.12.000 per kg dirasa sangat memberatkan masyarakat banyak. Dampaknya terutama untuk industri makanan, biaya produksi akan meningkat sehingga produsen terpaksa harus menaikkan harga jual makanan tersebut. Sehingga dapat menurunkan daya beli masyarakat.
IRT pun akan berpikir dua kali untuk membeli gas elpiji 12 kg, dan di khawatirkan akan beralih ke gas 3 kg yang di subsidi pemerintah.
Sebaiknya, perlu dilakukan audit untuk perusahaan Pertamina, karena perusahaan dibawah pengawasan BUMN tersebut sering mengalami kerugian. Padahal Pertamina satu-satunya perusahaan gas yang memonopoli kebutuhan masyarakat akan gas elpiji. 

PEMERINTAH NAIKKAN HARGA BELI KEDELAI DARI PETANI

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah mendorong petani untuk menanam kedelai, salah satunya dengan mematok harga beli petani (HBP) lebih tinggi Rp 100/Kg, dari yang tadinya Rp 7.400/Kg menjadi Rp 7.500/Kg.

Kenaikan harga petokan mengacu pada regulasi mengenai HBP yang diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 84/M-DAG/PER/12/2013 tentang Penetapan Harga Pembelian Kedelai Petani dalam Rangka Pengamanan Harga Kedelai di Tingkat Petani. 

Sebelumnya, HBP dipatok Rp 7.400/kg berlaku untuk periode Oktober-Desember 2013. HBP baru sebesar Rp 7.500/kg berlaku untuk periode Januari - Maret 2014. 

"Intensif harga diberikan dalam bentuk penetapan HBP yang ditentukan dengan mempertimbangkan biaya usaha tani kedelai, dampak inflasi, dan keuntungan petani. HBP kedelai merupakan harga acuan pembelian di tingkat yang ditetapkan setiap 3 bulanan," ujar Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan, dalam keterangan resmi diterima Kompas.com, Rabu malam (8/1/2014).

Saat ini, kata Gita, kebutuhan kedelai nasional masih cukup besar, namun Indonesia tak mampu memenuhi kebutuhan dari dalam negeri. Akibatnya, ketergantungan terhadap impor masih cukup tinggi antara 60-70 persen. Kenaikan HBP diharapkan menarik petani dan mendorong produksi kedelai nasional.




Analisa:
Menurut pendapat saya, tindakan pemerintah sudah tepat. Dengan menaikkan Harga Beli Petani (HBP), dapat mendorong petani untuk meningkatkan produktifitas kedelai, sehingga membuat perekonomian para petani kedelai semakin baik. Selain itu, diharapkan ke depannya dapat menekan presentase import Negara Indonesia terhadap komoditi kedelai.

Rabu, 08 Januari 2014

KERANGKA KARANGAN DENGAN SISTEMATIKA PENULISAN

Topik               : Banjir.
Tujuan            : Untuk Mengetahui Penyebab dan Dampak Banjir.
Tema               : Banjir di Indonesia.
1.      Banjir yang terjadi di Indonesia
1.1. Banjir di Pulau Jawa
1.1.1.      Banjir di DKI Jakarta
1.1.2.      Banjir di Surabaya
1.2. Banjir di luar Pulau Jawa
1.2.1.      Banjir di Propinsi Nangroe Aceh Darusalam
1.2.2.      Banjir di Papua
2.      Penyebab Banjir di Indonesia
2.1. Faktor Alam
2.1.1        Cuaca yang Extrim
2.1.2        Banjir Kiriman
2.2. Kelalaian Manusia
2.2.1        Penebangan Hutan
2.2.2        Membuang Sampah Sembarang
2.2.3        Tanah Resapan Air Berkurang
2.2.4        Pendangkalan Sungai
 3.      Dampak yang timbul akibat Banjir
3.1. Timbulnya Penyakit
3.2. Mematikan Usaha
3.3. Kerugian Administrasi
3.4. Kembali ke Titik Nol
 4.      Menanggulangi Dampak Banjir
4.1  Penjagaan Area Resapan Air
4.2  Proyek Pengerukan Sungai
4.3  Reboisasi Hutan Gundul
5. Penutup
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran


Sumber:

TULISAN ILMIAH POPULER






Pengertian Rokok

Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lain.
Ada dua jenis rokok, rokok yang berfilter dan tidak berfilter. Filter pada rokok terbuat dari bahan busa serabut sintetis yang berfungsi menyaring nikotin.
Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas yang dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong. Sejak beberapa tahun terakhir, bungkusan-bungkusan tersebut juga umumnya disertai pesan kesehatan yang memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker paru-paru atau serangan jantung(walapun pada kenyataanya itu hanya tinggal hiasan, jarang sekali dipatuhi).
Manusia di dunia yang merokok untuk pertama kalinya adalah suku bangsa Indian di Amerika, untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau roh. Pada abad 16, Ketika bangsa Eropa menemukan benua Amerika, sebagian dari para penjelajah Eropa itu ikut mencoba-coba menghisap rokok dan kemudian membawa tembakau ke Eropa. Kemudian kebiasaan merokok mulai muncul di kalangan bangsawan Eropa. Tapi berbeda dengan bangsa Indian yang merokok untuk keperluan ritual, di Eropa orang merokok hanya untuk kesenangan semata-mata. Abad 17 para pedagang Spanyol masuk ke Turki dan saat itu kebiasaan merokok mulai masuk negara-negara Islam.
Rokok adalah benda beracun yang memberi efek santai dan sugesti merasa lebih jantan. Di balik kegunaan atau manfaat rokok yang secuil itu terkandung bahaya yang sangat besar bagi orang yang merokok maupun orang di sekitar perokok yang bukan perokok.



Dampak dari Merokok

Sebagaimana kita ketahui di dalam asap sebatang rokok yang dihisap oleh perokok, tidak kurang dari 4000 zat kimia beracun. Zat kimia yang dikeluarkan ini terdiri dari komponen gas (85 persen) dan partikel. Nikotin, gas karbonmonoksida, nitrogen oksida, hidrogen sianida, amoniak, akrolein, asetilen, benzaldehid, urethan, benzen, methanol, kumarin, 4-etilkatekol,ortokresoldan perylene adalah sebaian dari beribu – ribu zat di dalam rokok.
Jumlah kematian dan klaim perokok Menurut penelitian Organisasi Kesehatan dunia (WHO), setiap satu jam, tembakau rokok membunuh 560 orang diseluruh dunia. Kalau dihitung satu tahun terdapat 4,9 juta kematian didunia yang disebabkan oleh tembakau rokok. Kematian tersebut tidak terlepas dari 3800 zat kimia, yang sebagian besar merupakan racun dan karsinogen (zat pemicu kanker), selain itu juga asap dari rokok memiliki benzopyrene yaitu partikel-partikel karbon yang halus yang dihasilkan akibat pembakaran tidak sempurna arang, minyak, kayu atau bahan bakar lainnya yang merupakan penyebab langsung mutasi gen. Hal ini berbanding terbalik dengan sifat output rokok sendiri terhadap manusia yang bersifat abstrak serta berbeda dengan makanan dan minuman yang bersifat nyata dalam tubuh dan dapat diukur secara kuantitatif.
Selain mengklaim mendapatkan kenikmatan dari output rokok, perokok juga mengklaim bahwa rokok dapat meningkatan ketekunan bekerja, meningkatkan produktivitas dan lain-lain. Tetapi klaim ini sulit untuk dibuktikan karena adanya nilai abstrak yang terlibat dalam output merokok. Para ahli malah memperkirakan bahwa rokok tidak ada hubunganya dengan klaim-klaim di atas. Malah terjadi sebaliknya, menurunnya produktiviats seseorang karena merokok akibat terbaginya waktu bekerja dan merokok. Selain itu berdasarkan penelitian terbaru menyatakan bahwa merokok dapat menurunkan IQ. (dari berbagai sumber)
Bahaya bagi tubuh yaitu bisa mengakibatkan kanker, paru-paru, impotensi dan gangguan pada janin, sedangkan bahaya bagi lingkungan dapat menimbulkan polusi udara yang ditimbulkan dari asap rokok yang dihisap.
Sebenarnya yang paling berbahaya diantara perokok pasif dan perokok aktif, perokok pasif lah yang berbahaya sebab perokok pasif menghisap asap rokok yang paling banyak. Rokok juga selain berbahaya juga bisa mematikan dan akan menimbulkan kecanduan kepada pemakainya.
Merokok bagi orang dewasa bisa berbahaya apalagi bagi anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah. Oleh Karena itu, merokok dilarang di sekolah maupun di luar sekolah.
Akibat negatif dari rokok, sesungguhnya sudah mulai terasa pada waktu orang baru mulai menghisap rokok. Dalam asap rokok yang membara karena diisap, tembakau terbakar kurang sempurna sehingga menghasilkan CO (karbon mono oksida), yang disamping asapnya sendiri, tar dan nikotine (yang terjadi juga dari pembakaran tembakau tersebut) dihirup masuk ke dalam jalan napas.

CO, Tar, dan Nikotin tersebut berpengaruh terhadap syaraf yang menyebabkan :

- Gelisah, tangan gemetar (tremor).
- Cita rasa / selera makan berkurang.
- Ibu-ibu hamil yang suka merokok dapat kemungkinan keguguran kandungannya.


Faktor Penyebab Merokok pada Remaja

Ada beberapa faktor yang mendorong remaja untuk merokok, di antaranya:
1. Faktor orangtua dan keluarga
Salah satu temuan tentang remaja perokok adalah bahwa anak-anak muda yang berasal dari rumah tangga yang tidak bahagia, dimana orang tua tidak begitu memperhatikan anak-anaknya dan memberikan hukuman fisik yang keras lebih mudah untuk menjadi perokok dibanding anak-anak muda yang berasal dari lingkungan rumah tangga yang bahagia (Baer & Corado dalam Atkinson, Pengantar psikologi, 1999:294).
Selain itu, anak-anak yang mempunyai orang tua perokok, lebih rentan untuk terpengaruh dan mencontoh orang tuanya.

2. Temanku merokok
Banyak fakta membuktikan bahwa remaja perokok, kemungkinan besar teman-temannya juga perokok, dan sebaliknya. Diantara remaja perokok terdapat 87% mempunyai sekurang-kurangnya satu atau lebih sahabat yang perokok begitu pula dengan remaja non perokok (Al Bachri, 1991).

3. Pribadiku
Ada yang mencoba merokok hanya karena alasan ingin tahu. Mungkin juga karena ingin mengobati rasa sakit fisik maupun jiwa, mengusir bosan. Selain alasan tersebut, konformitas sosial juga menjadi pemicu. Orang yang memiliki skor tinggi pada tes konformitas sosial lebih mudah menjadi pengguna dibandingkan dengan mereka yang memiliki skor yang rendah (Atkinson, 1999).

4. Iklan rokok ternyata…
Iklan-iklan di berbagai media yang memberikan gambaran bahwa perokok adalah lambang keglamouran, cowok banget, memicu remaja untuk ikut berperilaku seperti itu.
Nah, jika kamu sudah terperangkap dalam status perokok saat ini, tenang saja. Ada berbagai upaya pencegahan jika kamu ingin berubah.


Upaya Mengatasi Rokok

Merokok di sekolah yang dilakukan siswa kini semakin banyak, itu dikarenakan siswa yang satu mengajak siswa yang lainnya atau dikarenakan oleh faktor pergaulan. Oleh karena itu para guru lebih ketat lagi dalam melakukan pengawasan dengan mengelilingi tempat-tempat yang sering dijadikan tempat merokok.
Selain itu juga melakukan peringatan yang lebih tegas lagi agar para pelanggar khususnya perokok jera dan tidak melakukan hal tersebut lagi baik di sekolah maupun di luar sekolah.

Jika karena kecanduan, maka tips yang harus dilakukan adalah:
- Pikirkanlah hal-hal yang menyenangkan yang akan terjadi pada tubuh ketika masa krisis karena berhenti merokok (biasanya 1,5 sampai 2 minggu)

- Minumlah banyak air putih, makan banyak sayur dan buah-buahan setiap kali timbul keinginan untuk merokok

- Berbicara atau berkomunikasilah dengan orang lain dan tetaplah menyibukkan diri

- Berolahraga yang menyennagkan dan disukai secara teratur dan terukur

- Pijatlah daerah punggung dan leher, lalu tariklah napas dalam-dalam.

- Jika karena ketergantungan, maka putuskan semua hubungan antara rokok dan kebiasaan-kebiasaan yang sering dilakukan dengan tips berikut ini:

Jika ingin merasakan rokok di tangan, bermainlah dengan barang-barang lain seperti pensil, pena, atau membaca buku.

Jika ada keinginan untuk menyalakan rokok, jauhkan rokok dari jangkauan dan buanglah korek api.

Jika biasa merokok sesudah makan, segeralah bangkit dari duduk setelah makan, gosok gihi dan pergilah berjalan atau lakukan kegiatan yang membuat lupa pada rokok.

Jika merokok disertai dengan minum kopi, maka ganilah kopi dengan jus buah dll

Jika merokok untuk menenangkan diri, maka cobalah untuk mengingat bahaya merokok dapat mengakibatkan penyakit jantung, paru-paru, kanker, stroke, keguguran, dll.

Berikut ini beberapa tips yang perlu diperhatikan:
Tanyalah pada diri sendiri, apakah ada teman, saudara, atau tetangga yang menderita salah satu penyakit di atas. Bayangkan jika penyakit tersebut menyerang diri kita sendiri.

Jika keinginan untuk merokok sangat kuat, lakukanlah olahraga ringan seperti berjalan-jalan atau lakukan kegiatan yang menjadi kegemaran atau hobi Anda.

Jika berpikir bahwa merokok dapat membuat kita menjadi tenang atau nyaman, maka katakanlah dan akuilah secara jujur bahwa rokok tidak mungkin bisa mengatasi masalah yang ada.

Untuk mengatasi masalah ini, perlu melibatkan keluarga, teman, dan saudara untuk membantu mengalihkan perhatian dari rokok.

Jika ingin berhenti merokok harus menetapkan tindakan yang akan dipilih atau perilaku apa yang paling mudah diubah berkaitan dengan situasi merokok.

Buatlah pernyataan untuk berhenti merokok, kemudian bacalah pernyataan tentang niat berhenti merokok di depan teman atau saudara atau anggota keluarga yang akan menjadi pengingat agar keinginan berhenti merokok tercapai.


Zat yang Terkandung dalam Rokok

Rokok dan Reaksi Kimia (Pembakaran)
Proses pembakaran rokok tidaklah berbeda dengan proses pembakaran bahan-bahan padat lainnya. Rokok yang terbuat dari daun tembakau kering, kertas dan zat perasa, dapat dibentuk dari unsur Carbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (O), Nitrogen (N) dan Sulfur (S) serta unsur-unsur lain yang berjumlah kecil. Rokok secara keseluruhan dapat diformulasikan secara kimia yaitu sebagai (CvHwOtNySzSi).

Dua reaksi yang mungkin terjadi dalam proses merokok

Pertama adalah reaksi rokok dengan oksigen membentuk senyawa-senyawa seperti CO2, H2O, NOx, SOx, dan CO. Reaksi ini disebut reaksi pembakaran yang terjadi pada temperatur tinggi yaitu diatas 800oC. Reaksi ini terjadi pada bagian ujung atau permukaan rokok yang kontak dengan udara.

CvHwOtNySzSi + O2 -> CO2+ NOx+ H2O + SOx + SiO2 (abu) ((pada suhu 800oC))



 Kesimpulan

Melihat kenyataan yang ada pada uraian sebelumnya, dapat dikatakan rokok itu lebih banyak dampak negativnya dari pada dampak positifnya. Apabila hal ini dibiakan terus berlangsung, maka akan mengakibatkan permasalahan yang serius pada kesehatan tubuh manusia. Dan seharusnya masyarakat sadar akan bahaya merokok bagi kesehatan tubuh mereka.Namun hal itu masih sulit dilakukan di Indonesia.





Sumber:
 http://ocha-katacinta.blogspot.com/2012/05/contoh-karya-tulis-ilmiah-tentang.html

ASPEK KUALITAS PADA KARYA TULIS

Karya Tulis adalah segala bentuk hasil olah pikir manusia yang di tuangkan ke dalam sebuah tulisan.
Kualitas karya tulis dapat ditentukan oleh beberapa aspek yaitu :

a. Topik yang Menarik

Topik merupakan suatu pokok dari sebuah pembicaraan atau sesuatu yang akan menjadi landasan dalam penulisan sebuah artikel.

Syarat sebuah topik :
  1. Topik yang dipilih harus menarik perhatian.
  2. Dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
  3. Topik yang dipilih harus mempunyai sumber acuan yang jelas atau real, dll.

b. Mudah Dipahami oleh Pembaca

Mudah di pahami oleh pembaca artinya tulisan tersebut dapat dimengerti oleh pembaca, buat apa kita menulis tapi tidak di mengerti oleh pembaca? Gunakan bahasa yang ringan tapi berbobot agar tulisan di mengerti oleh pembaca.

Tipsnya adalah :
  • Jangan memberi banyak teks pada tulisan.
  • Gunakan kombinasi gambar dan warna, supaya tidak membosankan untuk dibaca.
  • Gunakan bahasa yang familiar di telinga masyarakat atau berikan penjelasan setelahnya.

Pemilihan Topik Masalah Penelitian

Pemilihan dan penentuan masalah penelitian merupakan tahap awal dari suatu penulisan karya tulis ilmiah. 
Pemilihan topik masalah ini sangat menentukan arah kegiatan penulisan karya tulis berikutnya.

A. Sumber

Langkah awal dari suatu penulisan tesis adalah pemilihan dan penentuan masalah penelitian. Pemilihan masalah ini merupakan langkah yang menentukan arah kegiatan selanjutnya. Namun demikian, pemilihan masalah ini bukanlah suatu pekerjaan yang sederhana dan mudah.

Masalah penelitian yang akan digunakan oleh penulis dapat bersumber (berasal) dari :
  1. Penulis sendiri.
  2. Orang lain seperti : para ahli,dosen, atau teman anda sendiri
  3. Buku referensi dan bahan bacaan yang telah dibaca oleh penulis

Masalah suatu karya tulis ilmiah biasanya tidak muncul dan diperoleh begitu saja. Masalah tersebut merupakan perwujudan dari hal atau kejadian yang perlu diungkapkan, masalah penelitian dapat muncul dari adanya kesenjangan (gap) antara yang seharusnya (menurut teori, konsep) dengan kenyataan yang terjadi di lapangan (praktek) berupa fakta, seperti :
  1. Terdapat hilangnya informasi sehingga menimbulkan kesenjangan pada pengetahuan kita.
  2. Terdapat hasil yang saling berlawanan dari penerapan teori dengan fakta di lapangan (praktek).
  3. Terdapat fakta yang memerlukan penjelasan lebih lanjut.

Dari salah satu area yang telah dipilih dan yang akan digunakan, perlu dilakukan identifikasi masalah yang lebih spesifik.

B. Keterbatasan

Suatu topik masalah harus merupakan topik masalah yang baik bagi anda, sehingga anda akan menaruh perhatian dan mempunyai dorongan yang kuat untuk melaksanakan dan menyelesaikan penulisan tersebut hingga selesai.

Dalam memilih dan menentukan topik masala, acapkali kita menemukan beberapa keterbatasan ( 5 M ) yang harus disesuaikan dengan kebutuhan, yaitu :

1. Minat

Masalah sebaiknya sesuai dengan minat anda. Usahakan agar masalah yang akan dipilih sesuai dengan keinginan dan kebutuhan. Masalah yang kurang sesuai dengan minat, akan menghambat konsentrasi dan keseriusan dalam penyelesaian karya tulis ilmiah tersebut.

2. Mampu dilaksanakan

Masalah yang akan dipilih harus bisa dilaksanakan dengan baik, karena penulis harus :

   a. Mampu menguasai materi, teori dan konsep.
     Penulis harus mampu menguasai materi atau teori/konsep yang melatar belakngi masalah tersebut, dan sekaligus menguasai metode pemecahannya.

   b. Mempunyai waktu yang cukup.
    Peneliti harus dapat memperkitrakan penggunaan waktu yang cukup dan tepat untuk menyelesaikan karya tulisnya.

   c. Mempunyai tenaga pelaksana yang terlatih dan cukup
     Bila diperllukan, penulis harus dapat mempersiapkan tenaga pembantu yang sudah menguasai materi dan terlatih serta jumlah yang memadai.

   d. Mempunyai cukup dana

       Penulis harus dapat menghimpun dana yang diperlukan.

3. Mudah dilaksanakan.

Penelitian dapat dilaksanakan karena cukup faktor pendukung seperti :
  • Data cukup tersedia
  • Ijin dapat diperoleh dari yang berwenang

4. Mudah dibuat masalah yang lebih luas

Masalah yang telah dipilih sebaiknya dapat dikembangkan lagi sehingga dapat disusun rancangan yang lebih kompleks untuk penelitian berikutnya.

5. Manfaat

Penelitian harus bermanfaat dan dapat digunakan hasilnya oleh orang tertentu atau kelompok masyarakat dalam bidang tertentu yang akan dilakukan.

Untuk itu, anda harus mengamati kembali kelima faktor yang dapat mempengaruhi pemilihan masalah yang sesuai dengan pertimbangan anda.




Sumber:

BERBAHASA YANG BAIK DAN BENAR, SERTA FUNGSI BAHASA

Menggunakan Bahasa Indonesia secara baik dan benar
Bahasa yang benar adalah bahasa yang sesuai  dengan kaidah bahasa baku, baik kaidah untuk bahasa baku tertulis maupun bahasa baku lisan.
Ciri – cirri ragam bahasa baku adalah sebagai berikut :
1.Penggunaan kaidah tata bahasa normatif. Misalnya dengan penerapan pola kalimat  yang baku: acara itu sedang kami ikuti dan bukan acara itu kami sedang ikuti.

2. Penggunaan kata-kata baku. Misalnya cantik sekali dan bukan cantik banget; uang dan bukan duit; serta tidak mudah dan bukan nggak gampang.

3. Penggunaan ejaan resmi dalam ragam tulis. Ejaan yang kini berlaku dalam bahasa Indonesia adalah ejaan yang disempurnakan (EYD). Bahasa baku harus mengikuti aturan ini.

4. Penggunaan lafal baku dalam ragam lisan. Meskipun hingga saat ini belum ada lafal baku yang sudah ditetapkan, secara umum dapat dikatakan bahwa lafal baku adalah lafal yang bebas dari ciri-ciri lafal dialek setempat atau bahasa daerah. Misalnya: /atap/ dan bukan /atep/; /habis/ dan bukan /abis/; serta /kalaw/ dan bukan /kalo/.

5. Penggunaan kalimat secara efektif. Di luar pendapat umum yang mengatakan bahwa bahasa Indonesia itu bertele-tele, bahasa baku sebenarnya mengharuskan komunikasi efektif: pesan pembicara atau penulis harus diterima oleh pendengar atau pembaca persis sesuai maksud aslinya.

Sumber: http://ivanlanin.wordpress.com/2010/03/15/bahasa-indonesia-yang-baik-dan-benar/

Contoh menggunakan Bahasa Indonesia secara Baik dan Benar

Contoh Menggunakan Bahasa Indonesia Secara Baik dan Benar
  • Bagaimana menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar
Untuk memahami bagaimana menggunakan bahasa indomesia dengan baik dan benar, terlebih dahulu saya akan memberikan sedikit penjelasan. “Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar” dapat diartikan sebagai pemakaian kata-kata dalam ragam bahasa yang serasi dan selaras dengan sasaran atau tujuannya dan yang terlebih penting lagi adalah mengikuti kaidah bahasa yang baik dan benar. Pernyataan “bahasa Indonesia yang baik dan benar” mengacu pada ragam bahasa yang dimana memenuhi persyaratan kebaikan dan kebenaran. Bahasa yang diucapkan biasanya adalah dalam bentuk bahasa yang baku.
Menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar mempunyai beberapa konsekuensi logis terkait dengan pemakaiannya yang sesuai dengan situasi dan kondisi. Pada suatu kondisi tertentu, yaitu pada situasi formal, penggunaan bahasa Indonesia yang benar menjadi pilihan atau prioritas utama dalam berbahasa. Seperti sudah saya jelaskan tadi, penggunaan bahasa seperti ini sering menggunakan bahasa baku. Masalah yang harus dihindari dalam pemakaian bahasa baku antara lain adalah disebabkan oleh adanya gejala bahasa seperti interferensi, integrasi, campur kode, alih kode dan bahasa gaul yang tanpa kita sadari sering digunakan dalam komunikasi resmi. Hal seperti ini mengakibatkan bahasa yang digunakan menjadi tidak sesuai dan tidak baik.
Contoh nyata dalam pertanyaan sehari-hari dengan menggunakan bahasa yang baku:
  • Apakah kamu sedang mengerjakan tugas rumah saat ini?
  • Apakah kamu sudah sarapan sebelum berangkat ke sekolah?
  • Contoh ketika dalam dialog antara seorang Orangtua dengan anaknya.
    • Orangtua : Gerald! Apa yang sedang kamu lakukan?
    • Gerald : Saya sedang bermain game. Ada apa, bu?
    • Orangtua : Apakah kamu tidak belajar untuk ujian besok?
    • Gerald : Ya, akan saya lakukan setelah saya selesai bermain game, bu.
Kata-kata diatas adalah kata yang sesuai untuk digunakan dalam lingkungan sosial
Contoh lain yang saya kutip adalah pada Pembukaan Undang-Undang Dasar antara lain :
Undang-undang dasar 1945 pembukaan bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perkeadilan.
Dari beberapa kalimat didalam undang-undang dasar tersebut menunjukkan  bahwa bahasa yang digunakan adalah bahasa yang sangat baku, dan itu merupakan pemakaian bahasa secara baik dan benar.
Contoh lain, seperti kegiatan sosialisasi yang dilakukan antara masyarakat. Contohnya, pemakaian ragam baku akan menimbulkan keheranan, keraguan atau kecurigaan. Ini akan terlihat sangat aneh bila dalam komunikasi kita dalam bersosialisasi dengan orang lain, kita menggunakan bahasa baku seperti ini.
(1)   Berapakah Bapak mau menjual harga game ini?
(2)   Apakah sayur ini masih segar, berapa harganya bu, untuk sayuran ini?
Contoh di atas merupakan contoh bahasa Indonesia yang baku dan benar, tetapi tidak baik dan tidak efektif karena tidak cocok dengan situasi pemakaian kalimat-kalimat itu. Untuk situasi seperti di atas, kalimat (3) dan (4) berikut akan lebih tepat.
(3)   Jual berapa pak? Game ini?
(4)   Masih segar, bu? Berapa harganya?
Contoh perbedaan antara bahasa indonesia yang benar dengan bahasa gaul
Bahasa Indonesia
Bahasa Gaul (informal)


Aku, Saya
Gue
Kamu
Elo
Di masa depan
kapan-kapan
Apakah benar?
Emangnya bener?
Tidak
Gak
Tidak Peduli
Emang gue pikirin!

Dari contoh diatas yang didapat adalah perbedaan penggunaan bahasa antara bahasa yang baku dan non baku, dan dapat terlihat dari pengucapan dan dari tata cara penulisan bahasa tersebut. Bahasa indonesia yang baik dan benar merupakan bahasa yang mudah dipahami dan dimengerti,  bentuk bahasa baku yang sah dibuat agar secara luas masyarakat indonesia dapat berkomunikasi menggunakan bahasa nasional.
Contoh nyata, pada kutipan teks “SumpahPemuda” adalah sebagai berikut :
“Kami, putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia”,
demikianlah bunyi dari alenia ketiga sumpah pemuda yang telah dirumuskan oleh para pemuda yang kemudian menjadi salah satu factor penting pendiri bangsa dan negara Indonesia. Bunyi alenia ketiga dalam ikrar sumpah pemuda itu jelas bahwa yang menjadi bahasa persatuan bangsa Indonesia adalah bahasa Indonesia, khusus nya kita sebagai bagian dari bangsa Indonesia sudah sepatutnya menjunjung tinggi bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Maka dari itu berterima kasih lah kita terhadap “BAHASA”, karena bahasa juga merupakan faktor penting didalam konteks sumpah pemuda, oleh karena bahasa merupakan sesuatu hal yang bersifat universal, sehingga pemakainya menjadi mudah dan tepat pada saat seperti diatas. Dan penerimaannya juga baik, karena adanya pemakaian kata-kata yang baik dan benar.
Contoh lain adalah paragraph dibawah ini, merupakan sebagian dari gaya bahasa yang dipakai sesuai dengan EYD dan menggunakan bahasa baku atau bahasa ilmiah dan bukan kata popular dan bersifat objektif, dengan penyusunan kalimat yang cermat dan tepat.
Dalam paradigma profesionalisme sekarang ini, ada tidaknya nilai informative dalam jaring komunikasi ternyata berbanding lurus dengan cakap tidaknya kita menulis. Pasalnya, selain harus bisa menerima, kita juga harus mampu memberi. Inilah efek jurnalisme yang kini sudah menyesaki hidup kita. Oleh karena itu, kita pun dituntut dalam hal tulis-menulis demi penyebaran informasi. Namun persoalannya, apakah kita peduli terhadap laras tulis bahasa kita. Sementara itu, yakinilah, tabiat dan tutur kata seseorang menunjukkan asal-usulnya, atau dalam penegasan lain, bahasa yang kacau mencerminkan kekacauan pola pikir pemakainya. Buku ini memperkenalkan langkah-langkah pragmatic yang Anda perlukan agar tulisan Anda bisa tampil wajar, segar, dan enak dibaca
Dan yang menjadi kesimpulan adalah bahwa yang bisa kita pelajari dari semua ini adalah Bahasa merupakan sebuah suatu karunia yang diberikan Tuhan pada manusia agar manusia bisa memahami dan mengerti satu sama lain, menjadikannya sebagai alat komunikasi yang dasar dan sentral dan disamping itu bisa menjadi kekuatan tersembunyi dalam mempersatukan suatu hal dalam penggunaannya, dan ada baiknya jika dalam penggunaannya, kita memakai bahasa yang baik dan benar, sehingga bahasa yang kita sampaikan terlihat sesuai .
Beberapa sumber referensi:
vhi3y4.wordpress.com
wikipedia.org

Tugas Contoh fungsi bahasa sebagai alat komunikasi


Fungsi Bahasa sebagai alat komunikasi sebenarnya Telah dibahas oleh pakar / ahli di bidangnya ,
saya mencari dan menganalisa dari buku dan internet.

1. Pengertian Bahasa
Menurut Gorys Keraf (1997 : 1), Bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Mungkin ada yang keberatan dengan mengatakan bahwa bahasa bukan satu-satunya alat untuk mengadakan komunikasi. Mereka menunjukkan bahwa dua orang atau pihak yang mengadakan komunikasi dengan mempergunakan cara-cara tertentu yang telah disepakati bersama. Lukisan-lukisan, asap api, bunyi gendang atau tong-tong dan sebagainya. Tetapi mereka itu harus mengakui pula bahwa bila dibandingkan dengan bahasa, semua alat komunikasi tadi mengandung banyak segi yang lemah.
Bahasa memberikan kemungkinan yang jauh lebih luas dan kompleks daripada yang dapat diperoleh dengan mempergunakan media tadi. Bahasa haruslah merupakan bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bukannya sembarang bunyi. Dan bunyi itu sendiri haruslah merupakan simbol atau perlambang.

2. Aspek Bahasa
Bahasa merupakan suatu sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vokal (bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer, yang dapat diperkuat dengan gerak-gerik badaniah yang nyata. Ia merupakan simbol karena rangkaian bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia harus diberikan makna tertentu pula. Simbol adalah tanda yang diberikan makna tertentu, yaitu mengacu kepada sesuatu yang dapat diserap oleh panca indra.
Berarti bahasa mencakup dua bidang, yaitu vokal yang dihasilkan oleh alat ucap manusia, dan arti atau makna yaitu hubungan antara rangkaian bunyi vokal dengan barang atau hal yang diwakilinya,itu. Bunyi itu juga merupakan getaran yang merangsang alat pendengar kita (=yang diserap oleh panca indra kita, sedangkan arti adalah isi yang terkandung di dalam arus bunyi yang menyebabkan reaksi atau tanggapan dari orang lain).
Arti yang terkandung dalam suatu rangkaian bunyi bersifat arbitrer atau manasuka. Arbitrer atau manasuka berarti tidak terdapat suatu keharusan bahwa suatu rangkaian bunyi tertentu harus mengandung arti yang tertentu pula. Apakah seekor hewan dengan ciri-ciri

3. Fungsi Bahasa
Menurut Felicia (2001 : 1), dalam berkomunikasi sehari-hari, salah satu alat yang paling sering digunakan adalah bahasa, baik bahasa lisan maupun bahasa tulis. Begitu dekatnya kita kepada bahasa, terutama bahasa Indonesia, sehingga tidak dirasa perlu untuk mendalami dan mempelajari bahasa Indonesia secara lebih jauh. Akibatnya, sebagai pemakai bahasa, orang Indonesia tidak terampil menggunakan bahasa. Suatu kelemahan yang tidak disadari.
Komunikasi lisan atau nonstandar yang sangat praktis menyebabkan kita tidak teliti berbahasa. Akibatnya, kita mengalami kesulitan pada saat akan menggunakan bahasa tulis atau bahasa yang lebih standar dan teratur. Pada saat dituntut untuk berbahasa’ bagi kepentingan yang lebih terarah dengan maksud tertentu, kita cenderung kaku. Kita akan berbahasa secara terbata-bata atau mencampurkan bahasa standar dengan bahasa nonstandar atau bahkan, mencampurkan bahasa atau istilah asing ke dalam uraian kita. Padahal, bahasa bersifat sangat luwes, sangat manipulatif. Kita selalu dapat memanipulasi bahasa untuk kepentingan dan tujuan tertentu. Lihat saja, bagaimana pandainya orang-orang berpolitik melalui bahasa. Kita selalu dapat memanipulasi bahasa untuk kepentingan dan tujuan tertentu. Agar dapat memanipulasi bahasa, kita harus mengetahui fungsi-fungsi bahasa.

Fungsi bahasa sebagai alat komunikasi.
- bahasa merupakan akibat yang lebih jauh dari ekspresi diri.
- Komunikasi tidak akan sempurna bila ekspresi diri kita tidak diterima atau dipahami.
- Penggunaan bahasa sebagai alat komunikasi, memiliki tujuan tertentu yaitu agar kita dipahami oleh orang lain. Jadi dalam hal ini respons pendengar atau lawan komunikan yang menjadi perhatian utama kita.
• Bahasa sebagai alat komunikasi, bahasa merupakan alat untuk merumuskan maksud kita.
• Dengan komunikasi, kita dapat menyampaikan semua yang kita rasakan, pikirkan, dan ketahui kepada orang lain.
• Dengan komunikasi, kita dapat mempelajari dan mewarisi semua yang pernah dicapai oleh nenek moyang kita dan apa yang telah dicapai oleh orang-orang sejaman kita.
• Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi melalui lisan (bahsa primer) dan tulisan (bahasa sekunder). Berkomunikasi melalui lisan (dihasilkan oleh alat ucap manusia), yaitu dalam bentuk symbol bunyi, dimana setiap simbol bunyi memiliki cirri khas tersendiri. Suatu simbol bisa terdengar sama di telinga kita tapi memiliki makna yang sangat jauh berbeda. Misalnya kata ’sarang’ dalam bahasa Korea artinya cinta, sedangkan dalam bahasa Indonesia artinya kandang atau tempat.
• Tulisan adalah susunan dari simbol (huruf) yang dirangkai menjadi kata bermakna dan dituliskan. Bahasa lisan lebih ekspresif di mana mimik, intonasi, dan gerakan tubuh dapat bercampur menjadi satu untuk mendukung komunikasi yang dilakukan. Lidah setajam pisau / silet oleh karena itu sebaiknya dalam berkata-kata sebaiknya tidak sembarangan dan menghargai serta menghormati lawan bicara / target komunikasi.
• Bahasa sebagai sarana komunikasi mempunyaii fungsi utama bahasa adalah bahwa komunikasi ialah penyampaian pesan atau makna oleh seseorang kepada orang lain. Keterikatan dan keterkaitan bahasa dengan manusia menyebabkan bahasa tidak tetap dan selalu berubah seiring perubahan kegaiatan manusia dalam kehidupannya di masyarakat. Perubahan bahasa dapat terjadi bukan hanya berupa pengembangan dan perluasan, melainkan berupa kemunduran sejalan dengan perubahan yang dialami masyarakat. Terutama pada penggunaan Fungsi komunikasi pada bahasa asing Sebagai contoh masyarakat Indonesia lebih sering menempel ungkapan “No Smoking” daripada “Dilarang Merokok”, “Stop” untuk “berhenti”, “Exit” untuk “keluar”, “Open House” untuk penerimaan tamu di rumah pada saat lebaran. Jadi bahasa sebagai alat komunikasi tidak hanya dengan satu bahasa melainkan banyak bahasa.
Contohnya :
Misalnya berupa :
- Alat-alat itu digunakan untuk berkomunikasi misalnya gerak badaniah, alat bunyi-bunyian, kentongan, lukisan, gambar, dsb).
Contohnya :
- bunyi tong-tong memberi tanda bahaya
- adanya asap menunjukkan bahaya kebakaran
- alarm untuk tanda segera berkumpul
- bedug untuk tanda segera melakukan sholat
- telepon genggam untuk memanggil orang pada jarak jauh
- simbol – tanda stop untuk pengguna jalan, simbol laki-laki dan perempuan bagi pengguna toilet.
- gambar peta yang menunjukkan jalan
- suasana gemuruh kentongan dipukul tanda ketika ada bahaya
- adanya asap tampak dari kejauhan pertanda kebakaran
- bunyi alarm (suasana tanda bahaya gempa bumi/bencana alam) dsb.

• Contoh dalam kehidupan sehari hari
misalkan seorang satpam perumahan berjaga-jaga/ronda pada malam hari, pada saat sudah mendekati jam 12.00 malam satpam tersebut membunyikan kentongan yang bertanda bahwa waktu sudah tepat pukul 12.00 malam. Dan timbul timbal balik antara satpam sama orang-orang disekitar perumahan.setiap orang jadi lebih mengerti tanda waktu pergantian tersebut
Jadi, bahasa yang dipakai satpam tersebut berupa kentongan yang memberikan pertanda sesuatu akan terjadi/ sesuatu yang sudah mestinya dilakukan.

kesimpulan : Bahasa sebagai alat ekspresi diri dan sebagai alat komunikasi sekaligus pula merupakan alat untuk menunjukkan identitas diri. Melalui bahasa, kita dapat menunjukkan sudut pandang kita, pemahaman kita atas suatu hal, asal usul bangsa dan negara kita, pendidikan kita, bahkan sifat kita. Bahasa menjadi cermin diri kita, baik sebagai bangsa maupun sebagai diri sendiri. Untuk itu sangat penting bagi kita, untuk dapat berbahasa yang baik dan benar.