Kamis, 03 November 2011

Manajemen dan Organisasi

1.      Manajemen

Pengertian dan Peranan Manajemen
Manajemen sumber daya manusia menurut Andrew E. Sikula (1981 : 145) dalam bukunya “Personal Administration and Human Resources Management” adalah manajemen yang diterapkan dalam bidang sumber daya manusia pada suatu organisasi, dengan kata lain manajemen sumber daya manusia adalah fungsi-fungsi manajemen (perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan) yang diterapkan dalam bidang sumber daya manusia (terhadap fungsi-fungsi operasional sumber daya manusia yang meliputi pengadaan, pengembangan, pengaturan balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan dan pemisahaan) terhadap tenaga kerja untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan. Enam fungsi operasional sumber daya manusia menurut George Milkovich dan Paul C. Nystrom, (Dale Yoder, 1981: 173) dalam bukunya “Personal Administration and Industrial Relation” adalah sebagai berikut :
  1. Pengadaan ( Procrurement) yang berupaya untuk mendapatkan jenis dan jumlah karyawan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan
  2. Pengembangan (Develompment) yang harus dilaksanakan untuk meningkatkan keterampilan mereka melalui pendidikan dan pelatihan untuk peningkatan prestasi kerja.
  3. Pengaturan Balas Jasa (Compensation) adalah imbalan yang diterima seseorang (umumnya dalam bentuk materi dan uang) atau jasa-jasa yang diberikan dalam jabatannya. Besarnya gaji pokok atau upah ditentukan oleh besarnya nilai jabatan yang diukur melalui evaluasi jabatan (job evaluation).
  4. Integrasi (Integration) merupakan usaha untuk mempersatukan kepentingan karyawan dan kepentingan organisasi, sehingga tercipta kerjasama yang baik dan saling menguntungkan.
  5. Pemeliharaan (Manintenance) merupakan pemeliharaan temaga kerja yang berkualitas agar mereka mau tetap bekerja sama dan loyal terhadap organisasi.
  6. Pemberhentian (Separation) yang merupakan putusnya hubungan kerja seseorang dengan perusahaan karena alasan-alasan tertentu, seperti kontrak kerja yang telah berakhir, pensiunan, pemecatan maupun pemberhentian atas keinginan karyawan itu sendiri.
Agar pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia ini lebih jelas, di bawah ini dirumuskan dan dikutip yang dikemukakan oleh para ahli, yaitu :

Malayu (Hal 10: 2000) mendefinisikan Manajemen Sumber Daya Manusia sebagai berikut :
“ Manajemen Sumber Daya Manusia adalah    ilmu dan seni mengatur  hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efesien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat”.
Selanjutnya Flippo (Malayu, Hal 11: 2000) memberikan definisi sebagai berikut:
“Personal management is the planning, oraganizing, directing ang controlling of the procurement, development, compensation, integration, maintenance, and separation of human resources to the end that individual, organizational and societal are accomplish”.

Definisi di atas menjelaskan bahwa manajemen personalia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian dari pengadaan, pengembangan, kompensasi. pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemberhentian karyawan dengan maksud terwujudnya tujuan perusahaan, individu, karyawan dan masyarakat.
Dari definisi tersebut, maka kita dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: 
  • Fokus kajian Manajemen Sumber Daya Manusia adalah masalah tenaga kerja manusia yang diatur menurut urutan fungsi-fungsinya, agar efektif dan efisien dalam mewujudkan tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.
  • Karyawan adalah perencanaan, pelaku dan selalu berperan aktif dalam setiap aktivitas perusahaan.
Manajemen adalah fungsi yang berhubungan dengan mewujudkan hasil tertentu melalui kegiatan orang-orang. Hal ini berarti bahwa sumber daya manusia berperan penting dan dominant dalam manajemen. Manajemen Sumber Daya Manusia mengatur dan menetapkan program kepegawaian yang mencakup masalah-masalah sebagai berikut :
  1. Menetapkan jumlah, kualitas, dan penempatan tenaga kerja yang efektif sesuai dengan kebutuhan perusahaan berdasarkan job description, job specification, job requirement, dan job evalution.
  2. Menetapkan penarikan, seleksi, dan penempatan karyawan berdasarkan asas the right man in the right place and the right man in the right job.
  3. Menetapkan program kesejahteraan, pengembangan, promosi, dan pemberhentian.
  4. Meramalkan penawaran dan permintaan sumber daya manusia pada masa yang akan datang.
  5. Memperkirakan keadaan perekonomian pada umumnya dan perkembangan perusahaan pada khususnya.
  6. Memonitor dengan cermat undang-undang perburuhan dan kebijakan pemberian balas jasa perusahaan-perusahaan sejenis.
  7. Memonitor kemajuan teknik dan perkembangan serikat buruh.
  8. Melaksanakan pendidikan, latihan dan penilaian prestasi karyawan.
  9. Mengatur mutasi karyawan, baik vertical maupun horizontal.
  10. Mengatur pension, dan pemberhentian karyawan.
    Peranan Manajemen Sumber Daya Manusia diakui sangat menentukan bagi terwujudnya tujuan, tetapi untuk memimpin unsure manusia ini sangat sulit dan rumit. Tenaga kerja manusia selain mampu, cakap dan terampil, juga tidak kalah pentingnya kemauan dan kesungguhan mereka untuk bekerja efektif dan efesien. Kemampuan dan kecakapan kurang berarti jika tidak diikuti moral kerja dan kedisiplinan karyawan dalam mewujudkan tujuan.

Latar Belakang Sejarah Manajemen

1. Manajemen Kuno
Mesir (piramid) and China (Tembok Besar China)
Bangsa Venesia (lini perakitan kapal perang)

2. Adam Smith
Mempublikasi “The Wealth of Nations” pd tahun 1776
Pendukung  konsep pembagian/spesialisasi kerja (division of labor: job specialization) untuk meningkatkan produktivitas pekerja

3. Revolusi Industri
Mengganti tenaga manusia dg tenaga mesin
Menciptakan organisasi besar berdasarkan kebutuhan  manajemen.

Manajemen Ilmiah
Fredrick Winslow Taylor “Bapak” manajemen ilmiah
Publikasi: Principles of Scientific Management (1911)

A. Teori Manajemen Ilmiah
Menggunakan metoda ilmiah untuk menentukan “satu cara terbaik” untuk suatu tugas:
Menempatkan orang yg tepat pd pekerjaan tertentu dg perlengkapan dan alat yg tepat.
Memiliki metoda standar untuk melakukan pekerjaan.
Menyediakan insentif ekonomi kpd pekerja.

5 Prinsip Manajemen Taylor :

1.Mengembangkan sains bagi setiap elemen kerja individu, yang akan mengganti metoda rule-of-thumb yg lama.
2.Memilih kemudian melatih, mengajar, dan mengembangkan pekerja secara ilmiah.
3.Bekerjasama secara tulus dg pekerja demi menjamin semua pekerjaan yg dilakukan sesuai dg prinsip-prinsip ilmiah yg telah   dikembangkan.
4.Membagi kerja dan tanggungjawab secara sama antara manajemen dan pekerja.    
5.Manajemen mengambil alih seluruh pekerjaan pada saat hal itu lebih layak dilakukan ketimbang para pekerja.

Teori Administrasi Umum

>>Henri Fayol
Percaya bahwa praktik manajemen beda dari fungsi-fungsi organisasi (seperti: produksi, SDM, pemasaran, atau fungsi lainnya)
Mengembangkan prinsip-prinsip (14 prinsip organisasi) manajemen yg dapat diaplikasikan di segala situasi organisasi.


14 Prinsip Manajemen ala Fayol :

1.Pembagian kerja
2.Kewenangan
3.Disiplin
4.Kesatuan komando
5.Kesatuan arah
6.Mengutamakan kepentingan organisasi daripada kepentingan individu
7.Remunerasi
8.Sentralisasi
9.Rantai Skalar
10.Tatanan
11.Kesamaan
12.Stabilitas personalia
13.Initiatif
14.Semangat kebersamaan.

>>Max Weber
Mengembangkan teori kewenangan (authority) berdasarkan pd tipe ideal organisasi (bureaucracy)
menekankan pd aspek kemampuan rasionalitas, prediksi, non-personal (impersonality), kompetensi teknis, dan otoriter
     Fungsi dan proses manajemen
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang selalu ada dan melekat dalam proses yang akan di jadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan,fungsi manajemen pertama kali di perkenalkan oleh undustrialis perancis bernama hanry fayol pada awal abad ke 20,ada lima fungsi yang telah diringkas menjadi empat,yaitu :
a.       Perencanaan (planning)
b.       Pengorganisasian (organizing)
c.       Pengarahan (directing)
·         Ciri-ciri manajer professional
manajemen profesional adalah pelaksanaan fungsi-fungsi tersebut dalam pengembangan mutu SDM secara profesional. Lawannya adalah manajemen amatiran yang ciri-cirinya bertentangan dengan ciri-ciri manajemen profesional. 
Ciri-ciri manajemen profesional dalam pengembangan mutu SDM dapat dilihat dari sisi operasional dan  manajerial yakni,Berbudaya korporat: transparansi, independensi,  responsif, akuntabilitas, dan kejujuran Dukungan manajemen puncak.3)        Bermanfaat untuk kepentingan internal dan juga eksternal organisasiBerorientasi   ke masa depan dengan pendekatan holistik.Berdimensi jangka panjang dan bersinambung.Sistem nilai-prinsip efisiensi dan efektivitas.
·   Keterampilan manajemen yang dibutuhkan
Seperti tiap orang yang ingin karirnya maju, masa depan karir Anda juga ditentukan oleh keterampilan yang Anda miliki dan dapat Anda “jual” pada perusahaan. Dan para pencari kerja dengan keterampilan yang diinginkan perusahaan pencari kerja itulah, yang akan lebih cepat mendapatkan pekerjaan.
Sebenarnya, Anda dapat meningkatkan keterampilan yang Anda miliki, tentu saja tergantung dengan minat, kemampuan, bakat, kecukupan dana dan kesesuaian target karir. Tetapi, mengingat ketidakpastian ekonomi seperti sekarang maupun masa mendatang, maka lebih baik Anda mengutamakan untuk memiliki keterampilan yang berguna untuk peningkatan karir Anda dalam waktu dekat. Berikut ini adalah 8 keterampilan yang paling dicari saat ini, yang telah di rangkum dari berbagai sumber.
1.  - Keterampilan bahasa asing.
2.  - Keterampilan teknis tentang mesin.
3.  - Keterampilan dalam mengelola sumber daya manusia.
4.  - Keterampilan di bidang pemrograman computer.
5.  - Keterampilan mengajar.
http://www.benih.net/lifestyle/keterampilan-yang-dibutuhkan-perusahaan.html
2.    Organisasi
Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut.
•    Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama
•    James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
•    Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih
•    Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat. Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat disekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti; pengambilan sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga menekan angka pengangguran
Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang terus menerus. Rasa keterkaitan ini, bukan berarti keanggotaan seumur hidup. Akan tetapi sebaliknya, organisasi menghadapi perubahan yang konstan di dalam keanggotaan mereka, meskipun pada saat mereka menjadi anggota, orang-orang dalam organisasi berpartisipasi secara relatif teratur.

PENTINGNYA ORGANISASI

          Dalam lingkungan yang terus berubah kita tidak memerlukan struktur organisasi yang memungkinkan kita untuk menyesuaikan diri. Cara untuk mengubah sruktur organisasi yang kaku menjadi struktur organisasi yang memungkinkan untuk melakukan adaptasi adalah dengan meninggalkan seluruh model organisasi pada abad yang silam bersama dengan semua pengandaian yang mendasarinya.
Apabila tujuan organisasi adalah memberi semangat kepada seluruh anggota organisasi, maka organisasi harus melibatkan banyak pihak dalam organisasi tersebut, terutama pihak terdekat ddengan para pelanggan dan sumber teknologi dalam perencanaan strategis. Perencanaan strategis harus merupakan gabungan kecerdasan dan imajinasi kreatif para pimpinan dan karyawan dalam organisasi.
King dan Clelland menyatakan bahwa misi organisasi mempunyai peran khusus, yaitu:
1. Pelayanan sebagai dasr untuk konsolidasi dengan tujuan organisasi
2. Mendorong dan memandu alokasi sumber
3. Menentukan suasana internal organisasi beserta iklimnya
4. Memudahkan rancangan variabel utama untuk system control
Maka dapat disimpulkan bahwa organisasi adalah suatu alat untuk pencapaian tujuan dari berbagai pihak yang berada diluar organisasi tersebut, dan sebagai alat untuk pencapaian tujuan. Untuk itu organisasi harus dibuat secara rasisonal, dalam arti harus dibentuk dan beroperasi berdasarkan ketentuan formal dan perhitungan efisiensi.
Dikaitkan dengan sifat organisasi, maka pada paradigma mekanik, organisasi lebih menganut system tertutup (close system), dimana suatu organisasi dilihat sebagai suatu kesatuan yang bebas dan tidak mempunyai ikatan dengan variberl lainnya.

BENTUK - BENTUK oRGANISASI
Menurut pola hubungan kerja, lalu lintas wewenang dan tanggung jawab, maka bentuk organisasi dapat dibedakan sebagai berikut:
•    Bentuk Organisasi Garis
Bentuk ini merupakan nbentuk organisasi paling tua dan paling sederhana. Bentuk organisasi diciptakan oleh Henry Fayol. Biasa juga disebut dengan organisasi militer dimana cirinya adalah struktur organisasi ini relatif kecil, jumlah karyawan yang relatif sedikit, saling kenal, dan spesialisai kerja yang belum begitu rumit dan tinggi.
Kebaikannya;
1.    Kesatuan komado terjamin baik karena pimpinan berada pada satu tangan.
2.    Proses pengambilan keputusan berjalan dengan cepat karena jumlah orang yang diajak berkonsultasi masih sedikit.
3.    Rasa solidaritas dianatara karyawan umumnya tinggi karena saling mengenal.
Keburukannya;
1.    Seluruh organisasi tergantung pada satu pimpinan (satu orang) dimana bila pimpinan tersebut berhalangan maka organisasi tersebut akan mandek atau hancur.
2.    Ada kecenderungan pimpinan bertindak secara otokratis.
3.    Kesempatan karyawan untuk berkembang terbatas.

•    Bentuk Organisasi Fungsional
Bentuk ini merupakan bentuk dimana sebagian atau segelintir pimpinan tidak mempunyai bawahan yang jelas karena setiap pimpinan berwenang memberikan komando pada bawahannya. Bentuk ini dikembangkan oleh FW Taylor.
Kebaikannya;
1.    Pembidangan tugas-tugas jelas.
2.    Spesialisasi karyawan dapat dikembangkan dan digunakan semaksimal mungkin.
3.    Digunakannya tenga-tenaga ahli dalam berbagai bidang sesuai dengan fungsinya.
Keburukannya;
1.    Karena adanya spesialisasi kerja maka akan sulit untuk mengadakan tour of duty.
2.    Karyawan lebih mementingkan bidangnya sehingga sukar untuk melaksanakan koordinasi.

•    Bentuk Organisasi Garis dan Staff
Bentuk ini umumnya dianut oleh organisasi besar, daerah kerja yang luas, mempunyai bidang tugas yang beraneka dan rumit serta jumlah karyawan yang banyak. Bentuk ini diciptakan oleh Harrington Emerson.
Kebaikannya;
1.    Dapat digunakan pada setiap organisasi yang besar, apapun tujuannya, luas organisasinya,dan kompleksitas susunan organisasinya.
2.    Pengambilan keputusan lebih mudah karena adanya dukungan dari staf ahli.
3.    Perwujudan “the right man in the right place”lebih mudah terlaksana.
Keburukannya;
1.    Sesama karyawan dapat terjadi tidak saling mengenal, solidaritas sulit terbangun
2.    Karena susunan organisasinya yang koompleksitas, maka kesulitannya adalah dalam bidang koordinasi antar divisi atau departemen.
•    Bentuk Organisasi Fungsional dan Staff
Bentuk ini merupakan kombinasi dari bentuk organisasi fungsional dan bentuk organisasi garis dan staff. Adapun kebaikan dan keburukan dari bentuk organisasi ini adalah juga merupakan kombinasi dari bentuk diatas.

PRINSIP - PRINSIP ORGANISASI
Berkaitan dengan pembentukan atau penyusunan suatu organisasi, maka perlu diperhatikan beberapa prinsip-prinsip atau asas organisasi. Diantaranya adalah:
•    Perumusan Tujuan yang Jelas. Tujuan dan arah merupakan hal yang sangat penting dalam pembentukan suatu organisasi. Karena dari tujuan ini akan terlihat hasil yang akan dicapai baik itu secara fisik maupun non fisik.
•    Pembagian kerja. Dalam pembentukan suatu organisasi harus terlihat dengan jelas akan pembagian kerja dari masing-masing unit (sub) organisasi, hal ini supaya tidak terjadinya tumpang tindih aktivitas dan dapat menghambat tercapainya suatu tujuan.
•    Delegasi kekuasaan. Dengan adanya pembagian kerja tersebut yang jelas maka akan telihat pula garis komando dan delegasi kekuasaan (wewenang) dari masing-masing unit kerja.
•    Rentang kekuasaan. Rentang kekuasaan merupakan penjabaran dari pendelegasian suatu kekuasaan. Parameter dan tolok ukur pun harus menjadi bagian dari rentang kekuasaan, sehingga tidak timbul diktatoris kekuasaan atau kesewenangan kekuasaan tersebut.
•    Tingkat pengawasan. Penggambaran tingkat pengawasan yang timbul antar atasan dengan sub (unit) bawahannya harus lah terlihat dalam struktur organisasi tersebut. Sehingga batasan apa yang menjadi hak dan kewajiban baik itu atasan maupun bawahan akan tercipta.
•    Kesatuan perintah dan tanggung jawab. Dengan tergambarnya struktur organisasi yang jelas maka kesatuan perintah atau komando akan terlihat pula. Begitu juga dengan tanggung jawab dari orang yang memberikan delegasi (perintah) akan nampak.
•    Koordinasi. Ini pun harus terlihat dengan jelas dalam penyusunan suatu organisasi. Koordinasi dari masing-masing divisi atau unit kerja akan tercipta. Dengan demikian tujuan suatu organisasi ini akan semakin  cepat tercapai.


PENYEBAB kEBERHASILAN Dan kEGAGALAN oRGANISASI

        Keberhasilan Di dalam organisasi kita pasti tahu bahwa setiap organisasi mempunyai bagian-bagian yang mempunyai fungsi berbeda-beda, sehingga haruslah selalu ada kordinasi antara bagian satu dengan yang lain. Setiap bagian memang mempunyai tugas serta tujuan yang harus dicapai untuk target dalam pekarjaan.
Kurang koordinasi dalam setiap bagian akan menimbulkan konflik yang disebabkan oleh tujuan masing masing bagian tersebut, sebagia contoh ; bagian marketing ingin bagaimana product yang telah ada bisa terjual habis dalam akhir tahun ini.
Solusi seperti studi kasus diatas seorang pemimpin harus bisa menyelesaikan agar kedua bagian khususnya yaitu marketing dan finance bisa saling bekerja sama untuk kepentingan bersama, agar perusahaan dapat terus berjalan dengan baik.
Terkadang konflik bisa dijadikan sebagai feedback sehingga akan dilakukan inovasi yang akan dilakukan oleh organisasi, sehingga bisa semakin inovatif dalam menjalankan oranisasi, selalu ada perkembangan. Inilah harus dicontoh, tidak semua konflik yang ada akan merugikan organisasi itu semua tergantung bagaimana menyikapi permasalahan yang ada. Pelajarilah permasalahan maka akan didapati solusi yang baik, adanya permasalahan berarti organisasi mengalami perkembangan maka jangan sampai salah dalam mengambil langkah.

    Di suatu organisasi di butuhkan suatu pemikiran cara dan kiat – kiat supaya suatu organisasi tersebut dapat berkembang dengan baik maupun maju dengan pesat. Untuk itu di perlukan kriteria untuk mengembangkan suatu organisasi, yaitu:
•    Nilai dan Visi,
•    Misi,
•    Aturan,
•    Profesionalisme,
•    Insentif,
•    Sumber Daya dan
•    Rencana Kerja
Jika semua kriteria tersebut dapat di penuhi maka organisasi itu akan maju, apabila salah satu dari itu tidak ada maka organisasi tersebut akan memdapatkan masalah atau tidak sempurna.

           Kegagalan Suatu organisasi dapat mengalami frustasi, mengapa? Karena disebabkan oleh beberapa faktor yang kurang mendukung dari sumberdaya. Salah satu contoh kurang dari sumberdaya adalah jiwa sumberdaya manusia atau kepemimpinan. Karena setiap  permasalahan kepemimpinan selalu meliputi tiga unsur. Pertama, unsur manusia. Manusia yang melaksanakan kegiatan memimpin atas sejumlah manusia lain atau manusia yang dipimpin. Kedua, unsur sarana. Prinsip dan teknik kepemimpinan yang digunakan dalam pelaksanaan kepemimpinan termasuk bakat dan pengetahuan serta pengalaman pemimpin tersebut, dan ketiga unsu tujuan.
Secara normal, keberhasilan kepemimpinan akan sangat tergantung kepada tiga unsur tersebut yang meliputi syarat, watak, ciri, gaya, sifat, prinsip, teknik, asas dan jenis kepemimpinan sebagai pedoman dalam penyelenggaraan kepemimpinan.
Kepemimpinan akan berjalan efektif, disegani, dan memiliki derajat tinggi, bila seorang pemimpin memiliki tiga kelebihan dari yang dipimpin, yaitu rasio atau intelektual, rohaniah dan Jasmaniah. Jika semua itu sudah dapat di penuhi suatu organisasi tidak akan mengalami frustasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar